RI – Zimbabwe, Harapkan Peningkatan Kerjasama Bidang Ekonomi, Infrastruktur, Hingga Pertahanan -
Beranda » RI – Zimbabwe, Harapkan Peningkatan Kerjasama Bidang Ekonomi, Infrastruktur, Hingga Pertahanan
Screenshot_20220518_061139

Dalam pertemuan yang berlangsung cukup hangat ini, Wapres Ma’ruf mengharapkan adanya peningkatan kerjasama Indonesia – Zimbabwe dalam berbagai bidang mulai dari ekonomi hingga militer.

“Dari sisi kesejahteraan ekonomi, saya kira kerjasama kedua negara besar potensinya untuk ditingkatkan,” ungkap Wapres.

Labih lanjut, Wapres pun menuturkan bahwa pada 2021 volume perdagangan Indonesia – Zimbabwe mencapai USD 84,86 juta atau meningkat dibanding tahun 2020 yaitu USD 60,28 juta. Namun, sayangnya selama ini defisit perdagangan Indonesia masih cukup lebar yakni hampir 90% dari total volume perdagangan.

“Pada tahun 2021 sebesar USD 76,38 juta atau meningkat dari sebelumnya USD 57,57 juta di tahun 2020,” paparnya.

Untuk itu, Wapres Ma’ruf berharap kedua negara dapat terus mendorong keseimbangan perdagangan dua arah, antara lain melalui ekspor produk bahan baku Indonesia.

Baca Juga berita ini sangat menarik untuk di baca  Kabar Menggembirakan! Guru Honorer Tidak Perlu Tes pada Seleksi PPPK 2022

“Di sektor strategis, Indonesia juga memiliki kemampuan produksi alat-alat militer, seperti kendaraan dan persenjataan dan non-militer dari PT Pindad untuk modernisasi militer Zimbabwe,” terangnya.
Menurut Wapres, pada acara Indonesia – Africa Infrastructure Dialogue 2019, Indonesia juga telah melakukan showcase kemampuan BUMN Indonesia di bidang ketenagalistrikan, perkeretaapian, dan jalan tol di Afrika.

“Dalam hal ini saya mengapresiasi rencana kunjungan Yang Mulia ke Bandung untuk bertemu PT LEN, PT Pindad dan PT Biofarma. Saya harap kunjungan Yang Mulia dapat mendorong kelanjutan terlibatnya Indonesia dalam bidang-bidang kerjasama potensial,” harapnya.

Di antaranya, sambung Wapres, kerjasama sistem sinyal perkeretaapian PT LEN dengan National Railways of Zimbabwe (NRZ), kerjasama Pusat Listrik Tenaga Surya PT Surya Energi Indotama (SEI) di Zimbabwe, dan kerjasama produksi dan distribusi obat-obatan oleh PT Biofarma.

“Tentunya kerja sama ini akan berkontribusi positif pada peningkatan kesejahteraan masyarakat kedua negara,” yakinnya.

Baca Juga berita ini sangat menarik untuk di baca  Mantan Jubir Covid-19 Achmad Yurianto Meninggal Dunia

Sejalan dengan Wapres Ma’ruf Amin, Wapres Chiwenga pun menyambut baik harapan agar kerjasama kedua negara dapat terus ditingkatkan karena memang Indonesia dan Zimbabwe memiliki hubungan diplomatik yang sangat kuat sejak Agustus 1946. Salah satunya adalah kerjasama dalam bidang medis dan obat-obatan.

“Kunjungan ini merupakan suatu kesempatan yang sangat baik untuk dapat mengunjungi negara yang besar ini dan bertemu dengan sejumlah perusahaan Indonesia termasuk Biofarma, Kimiafarma, dengan tujuan agar dapat mendirikan pabrik di Zimbabwe guna meningkatkan produksi obat-obatan yang dapat didistribusikan ke seluruh wilayah Afrika,” tuturnya.

Selain itu, Wapres Chiwenga juga mengharapkan Indonesia dapat membantu Zimbabwe dalam upaya mengembangkan infrastruktur khususnya merevitalisasi perkretaapiannya melalui kerjasama dengan beberapa BUMN terkait.

“Dalam hal pengembangan infrastruktur saya akan mengunjungi BUMN terkait yaitu PT Inka, PT Wika, dan PT LEN, di mana hal ini merupakan suatu upaya untuk dapat merevitalisasi sistem perkretaapian kami dan juga untuk mendorong pemulihan ekonomi,” terangnya

Dalam bidang pertahanan, Wapres Chiwenga juga mengharapkan ke depan kerjasama kedua negara akan terus ditingkatkan melalui pertukaran, kunjungan, dan juga pelatihan antarindustri pertahanan.

Baca Juga berita ini sangat menarik untuk di baca  Emang Lu Siapa, Sampai Negara Harus Turun Tangan?, UAS Introspeksi Diri Usai Dicekal Singapura

“Untuk itu salah satunya saya akan mengunjungi PT Pindad,” ungkapnya.

Lebih jauh, pada kesempatan ini Wapres Chiwenga juga mengungkapkan bahwa Zimbabwe sangat terbuka untuk kerjasama dunia usaha dalam berbagai bidang lain seperti pariwisata, pertambangan, pertanian, dan energi terbarukan.

“Zimbabwe akan mempertimbangkan berbagai mekanisme pembiayaan antara lain Build Operate Transfer (BOT), kerjasama public and private partnership, dan juga joint venture,” ujarnya.

Terakhir, untuk mendukung berbagai kerjasama tersebut, Wapres Chiwenga memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi Zimbabwe saat ini sangat positif bahkan mencapai 7,8 persen pada 2021 dan diperkirakan akan terus tumbuh sebesar 5,5 persen tahun ini.

“Pertumbuhan ini merupakan dampak dari berbagai hal yang telah dilakukan antara lain dengan menjaga lingkungan dunia usaha yang kondusif dan juga membuat suatu zona ekonomi khusus, serta menjalankan berbagai kebijakan reformasi untuk memudahkan dunia usaha dalam melakukan aktivitas bisnis,” pungkasnya./ims

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *