JENEPONTO – Calon ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (Koni) Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Abdul Karim mengundurkan diri pada musyawarah olahraga Kabupaten (Musorkab) Rabu (8/6/2022).
Abdul Karim merupakan mantan ketua Koni Jeneponto periode 2019-2022 dan kembali mencalonkan diri sebagai ketua melawan 2 kandidat lain.
Namun, ia tiba-tiba saja mundur setelah memaparkan sejumlah laporan pertanggung jawaban (LPJ) terkait pengunaan anggaran selama masa jabatan.
“Perlu saya sampaikan sama teman-teman hari ini saya mengundurkan diri sebagai calon ketua Koni,” kata Abdul Karim diatas mimbar.
Abdul Karim beralasan dirinya mundur karena masih banyak fiqur yang berkompeten bisa memajukan Koni Jeneponto kedepan.
“Kenapa saya mengudurkan diri karena saya merasa bahwa banyak fiqur-fiqur yang lebih siap memajukan,” jelasnya.
Ia mengaku bahwa kedua rivalnya pada pencalonan ketua Koni baru sangat berpotensi. Sehingga, ia berharap Cabor-Cabor bisa semakin maju.
“Karena saya punya prinsip dalam melaksanakan tugas saya sebagai ketua Koni ingin melihat Cabor Jeneponto semakin maju bukan semakin melorot. Dan saya lihat kedua fiqur ini bisa memajukan karena dia punya potensi,” ucapnya.
Disinggung soal dirinya mundur sebagai calon karena tak mampu mengurus Koni, ia mengaku hanya melihat kedua calon tersebut masih berjiwa muda.
“Jadi bukan tidak mampu mengangkat. Tapi saya melihat ini calon yang sekarang ini yang pertama jiwa muda dan dia mungkin lebih berfikiran maju. Kalau saya kemarin bukan tidak berprestasi,” ungkapnya.
Padahal, Abdul Karim sudah mengantongi 8 rekomendasi dari cabang olahraga sebagai persyaratan pencalonan.
“Sebenarnya banyak rekomendasi, tapi saya tidak gunakan karena sesuai yang dipersyaratkan jadi saya cuma setor 8 cabor. Karena persyaratan untuk maju calon minimal 5 rekomendasi dari cabor. makanya lebihnya itu tidak saya setor,” pungkasnya.
Hingga berita ini diturunkan pemilihan calon ketua Koni masih berlangsung.