MUARA ENIM – Proyek adalah pembangunan yang menggunakan dana pemerintah baik melalui APBN, APBD maupun ABT. Oroyek tersebut didapatkan perusahaan atau kontraktor dengan mengikuti proses tender maupun non tender di ULP. Akan tetapi, beredar info dilapangan, diduga adanya permainan di ULP terkait proses tender yang sedang berlangsung ini. Dan hampir 75% tender dimenangkan oleh kontraktor luar.
Hal tersebut dikatakan oleh Anton Diquin salah satu aktivis Muara Enim, menurut ia proses tender di Muara Enim banyak sekali kejanggalan dan kurang transparan dari pihak ULP, mestinya penawar dalam proses tender itu di undang semua dalam pembuktian sehingga benar atau salah dalam pemberkasan jelas kesalahan dan kebenaranya , ini malah terkesan pengkondisian karna para penawar tidak seluruhnya diundang.
Ada apa …..??
” Semestinya ini di undang jelas terbuka atau transparan sehingga para kontraktor bisa legowo menerima kekalahan mereka,” imbuhnya.
Ditambahkan juga oleh Yulianto selaku ketua LSM Brantas, di ulp sepertinya banyak permainan Pokja bersama kontraktor luar dan apakah ketua ketua Pokja sudah memenuhi standar sertifikasi pelelangan barang jasa sehingga menjadi ketua Pokja, Karna syarat syarat lelang banyak dibuat buat oleh Pokja sendiri. “Banyak sekali pelelangan paket terkesan banyak permainan sehingga waktu pelelangan banyak sekali di mundurkan oleh Pokja ada apa …..? Dr hasil pengamatan kami Ada 1 perusahaan bisa menjadi pemenangan dalam satu dinas dengan waktu yang bersamaan terindikasi, bisa dikatakan terindikasi ada permainan di Pokja,” tambahnya.
Sementara itu, Asosiasi para kontraktor lokal melaui Ganpensi dan Askosnas Imam dan Friska diketika dikonfirmasi terkait tender yang sedang berlangsung di ulp sampai hari ini mengatakan, dirinya bersama rekannya Iman belum bisa memberikan tanggapan terkait tender ini. Ingin menyelesaikan dahulu tender sampai selesai, baru bisa dievaluasi semua.
“Setelah semua selesa, nanti kita akan adakan konferensi pers terkait tender proyek tersebut,” ujar Friska.
Terpisah, Kaban ULP Muara Enim Kandar ketikq dikonfirmasi melalui Via Whatshapp mengatakan, Proses tender menggunakan sistem gugur, sesuai dengan hasil evaluasi yang dilakukan oleh pokja, bahwa yang di undang pembuktian adalah penyedia yang memenuhi persyaratan. Dan salah satu kekurangan penyedia disampaikan dalam sistem proses tender, apa apa yang buat mereka gugur.
“Apabila ada penyedia yang merasa keberatan dalam penentuan pemenang, penyedia berhak menyampaikan sanggah, yang disediakan dalam sistem dalam waktu 5 hari kerja,” ujarnya. Selasa, (2/8/2022).
M. fajri. tim.