Jeneponto I Sulsel-selasa 23 agustus 2022. Aksi puluhan Pemuda & Mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Peduli Keadailan di lakukan sebagai bentuk kepedulian untuk mengawal aspirasi dan aduan masyarakat penerima bantuan sosial “BPNT” sekaligus menyampaikan mosi tidak percaya terhdap pihak BRI Unit Kec.Bangaka yang di duga gagal paham dengan regulasi dan tidak profesional dalam menjalankan tugasnya.
Dalam orasi nya oleh aktivis pergerakan Jatong Jalarambang tegas bahwa aksi yang kami bangun hari ini tepatnya di depan kantor BRI unit pallengu kec bangkala atas keresahan masyarakat berdasarkan dari hasil investigasi teman – teman di lapangan.
Pada tgl 12 agustus 2022 kami menemukan berbagai dugaan motif kejahatan yang di lakukan oleh oknum pihak Bri link dengan melakukan pengumpulan kartu KPM kemudian melakukan penarikan terlebih dulu, sedangkan barangnya (sembako) belum di berikan kepada masyarakat penerima manfaat, kemudian selanjutnya kami menduga adanya pemotongan yang di lakukan oleh agen Bri link terhadap setiap penerima manfaat yang nomimalnya lebih dari ketentuan sesuai pedum bantuan sosial BPNT.. Sehingga kami menduga bahwa dana KPM yang di tarik dijadikan sebagai modal awal oleh oknum Bri link untuk membeli sembako. Kata Jatong Jalarambang
Lanjut dari orasi tersebut Dhedi arsandi selaku penanggung jawab aksi secara tegas mendesak kepada kepala unit BRI pallengu kec. bangkala untuk segera mengambil tindakan tegas untuk memberikan sanksi kepada agen Bri link yang tidak tertib terhadap regulasi dengan terbukti melakukan kejahatan dengan motif penarikan awal dana KPM. Dhedi arsandi memberikan waktu kepada pihak BRI unit pallengu dalam waktu 2×24 jam untuk mengakomodir tuntutan kami, karena ketika tuntutan kami tidak di indahkan maka yakin dan percaya sebagai agen perubahan kami akan melakukan konsolidasi Akbar dengan gelombang gerakan skala besar.
Audience aksi dilakukan secara terbuka disaksikan oleh masyarakat, pihak kepolisian dan pihak TNI cuma sangat di sayangkan mereka belum mampu memberikan jawaban dari pertanyaan yang kami berikan.
Terakhir kami pertegas kembali dengan waktu yang kami berikan dan kami tidak menerima lagi hal-hal atau alasan yang tidak berarti. Tegas para aksi demo