[contact-form][contact-field label=”Nama” type=”name” required=”true” /][contact-field label=”Surel” type=”email” required=”true” /][contact-field label=”Situs web” type=”url” /][contact-field label=”Pesan” type=”textarea” /][/contact-form]
MAKASSAR-Saat kami dari awak media menemui ibu Sri Rahayu umi selaku ketua apdesi DPD Sulsel yang terpilih di musda IV mengenai kenapa ibu Sri Rahayu umi sudah tidak aktif lantas di pilih jadi ketua Apdes DPD Prop. Sulsel. Pihak nya mengatakan tidak ada yang berubah atau melanggar AD/ART saya tahu persis karena saya ketua komisi saat itu. katanya kamis 30 juni 2022
Disinggung soal pada musda IV dari DPD dan DPP tidak memberikan suaranya ( abstain ) di musda IV dia mengatakan mereka itu tidak memberikan suara cuma karena menjaga netralitas. Jadi tidak ada yang tidak sesuai. tutur ibu sri Rahayu Umi. Lanjutnya dia berharap mari kita bekerja sama seluruh anggota apdesi demi kemajuan organisasi apdesi 5 tahun ke depan. harapnya.
Dia pula memaparkan bahwa pada musda IV di laksanakan karena perintah dan rekomendasi dari ketua DPP pusat sehingga kami dari seluruh unsur pimpinan Apdesi di DPD Sulsel serta para ketua DPC di daerah mengikuti perintah dari pimpinan Apdesi teringgi.
ibu Sri Rahayu Umi juga menjelaskan bahwa sebenarnya orang orang yang hadir di musnalub adalah dia juga yang hadir di musda IV jadi kenapa di musda IV di bilang tidak resmi.Dan pada saat pengambilan keputusan semua anggota yang hadir tidak ada yang membahas bahwa yang bisa jadi ketua apdesi adalah kepala desa aktif di musda semuanya setuju atas hasil musda IV. kata ibu Sri Rahayu Umi.
Di katakan pula bahwa sampai saat ini kita masih di dukung dan solid semua DPC terhadap kami seperti saya tanya ketua DPC Bone bilangnya saya masih menghargai hasil keputusan di musda IV. tambahnya.
Berkaitan hal di atas H. Ukkas Sukerman, SE selaku penerima mandat apdesi mengatakan saya tidak ada memihak baik musda IV maupun yang di anggap musdalub tetap saya di tengah-tengah. karena bila mana ada yang saya bela apa teman-teman bilang di apdesi. Namun ia mengungkapkan bahwa di musda IV semua ketua DPC ketua DPC itu adalah peserta penuh dan masing masing di dampingi oleh satu orang sebagai peninjau. hadir ungkanya.
Dan mulai pembukaan hingga akhir musda IV semua DPC dari 21 hadir semua, kemudian dari 21 DPC ini berarti 21 suara di tambah suara DPP dan DPD kemudian dalam pencalonan waktu itu tidak ada polemik di dalamnya tapi ketua panitia musda sast itu memberikan 3 opsi pemilihan ketua. Ketiga opsi ini yang mana salah satu opsi di pilih untuk memilih ketua apdesi DPD Sulsel.
1. Kepala desa aktif
2. Kepala desa aktuf dan purna
3. Kepala desa saja
Setelah pimpinan sidang/rapat memberi tahu 3 opsi tersebut maka di kembalikan kepada semua peserta rapat kuorum . Waktu itu gowa bilang pilih opsi B dan dia menjelaskan bahwa opsi B adalah sesuai ART karena dalam AD/ART itu mengatakan bahwa kepala desa aktit dan purna itu berhak di pilih dan memilih. Jelas Ukkas.
Dilanjutkan pula pada kuorum opsi 2 maka dari Toraja kembalikan kepada pimpinan sidang untuk menanyakan kembali kepada 21 DPC apakah sudah setuju pilih opsi 2 untuk memilih ketua Apdesi DPD Sulsel, pada waktu itu semua yang 21 DPC bilang setuju.tambah Ukkas.
Dalam menutup wawancara media H. ukkas berharap mari kita saling bekerja sama untuk kemajuan organisasi apdesi Sulsel. tutupnya./ims