Harga Telur Melejit di Tarakan , Dinas Peternakan Sebut Imbas Pakan Ayam Naik -
Media Berita dan Streaming Terbaik dan Terpopuler
Redaksi Intangmedia.comIndeks Berita Intangmedia.com

intangmedia
banner 970x250

Harga Telur Melejit di Tarakan , Dinas Peternakan Sebut Imbas Pakan Ayam Naik

banner 728x250

TARAKAN  I KALTARA – Harga telur ayam di pasaran mengalami kenaikan sejak beberapa Minggu terakhir. Diketahui, harga telur ayam biasanya Rp 45 hingga Rp 50 ribu/piring, namun saat kenaikan harga, kini mencapai Rp 60 ribu/piring.

Kepala Dinas Peternakan dan Tanaman Pangan Tarakan, Elang Buana menerangkan bahwa kenaikan telur ini terjadi seiring dengan naiknya harga pakan ayam. Saat ini, ketersediaan telur masih bergantung kepada daerah pemasok yakni Sidrap, Sulawesi Selatan.

Kita kan produksi (telur) hanya bisa memenuhi 40 persen kebutuhan telur di Tarakan, jadi untuk memenuhi kebutuhan ya masih dari luar,” terangnya, Senin (22/8/2022).

Baca Juga berita ini sangat menarik untuk di baca  Pimpin Upacara HUT ke-77 RI di PLBN Badau, Kepala BSKDN Sampaikan Pesan Mendagri*

Dilanjutkan Elang, harga pakan ayam konsentrat naik sehingga harga telur Rp 35 ribu/kilogram. Elang mengatakan bahwa untuk takaran satu kilogram jumlah telur sebanyak 15 hingga 17 biji ukuran besar.

“Nah, di Tarakan orang biasa menjual telur dengan hitungan per piring yakni 30 biji,” sebut dia.

Saat ini produksi telur di Tarakan belum terdapat penambahan, begitu juga dengan peternaknya. Namun, juga tak dipungkiri terdapat pula penambahan peternak baru dan produk telur lokal sudah mulai dijual ke pasaran. Meskipun penambahan peternak tersebut tak sebanding dengan produksi yang dibutuhkan.

Baca Juga berita ini sangat menarik untuk di baca  Buat Onar Dan Sebarkan Fitnah Di Media 2 Kepling Di Denai Harus Di pidanakan

“Kita juga ada mengambil dari Blitar, Jawa Timur. Tapi tidak banyak, 60 persen yang tidak bisa dipenuhi lokal itu kita ambilnya Sulawesi,” tukasnya.

Ia juga memastikan bahwa masyarakat dan pedagang di Kaltara tidak mengambil dan berjualan telur ilegal misalnya dari negara Malaysia.

Terpisah, salah satu pedagang telur di Jalan KH Agus Salim, Aty menuturkan bahwa sebelumnya ia mampu menjual puluhan piring telur setiap harinya. Namun seiring dengan perubahan harga ini, ia juga sering mendengar keluhan dari pembelinya.

Baca Juga berita ini sangat menarik untuk di baca  Tersambar Petir Saat Melaut, Seorang Nelayan Tewas

“Sudah beberapa bulan ini tidak berubah harganya, paling lama itu dua bulanlah tapi ini harga belum berubah,” tuturnya.

Kendati demikian, ia berharap bahwa harga telur ini dapat turun. Meskipun pasokan dan stok telur juga tak mengalami kendala. Aty menjelaskan, bahwa pihak agen sempat menyampaikan bahwa kenaikan harga telur ini akan terjadi lagi.

“Semisal harga naik di agen kami pun naikkan harga jualnya, biasanya seminggu sebelum kenaikan itu kami sampaikan ke pelanggan, biar mereka tidak kaget,” pungkasnya./ims/benuanta.co.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *