JENEPONTO – Akhir akhir ini harga bahan pokok di sejumlah pasar mengalami kenaikan. Salah satunya adalah Pasar Tradisional Karisa, Kabupaten Jeneponto, prop. Sulawesi Selatan.
Harga cabai rawit di pasar tersebut sampai menembus angka Rp 65 ribu per kilogram, atau naik dua kali lipat dari harga sebelumnya sebesar Rp30 ribu hingga Rp35 ribu per kilogram.
Selain itu, harga lombok besar juga mengalami kenaikan. Saat ini menyentuh angka Rp 60 ribu per kilogram. Padahal, sebelumnya hanya Rp 25 ribu hingga Rp 30 ribu.
Tak mau ketinggalan, harga bawang merah juga merangkak naik dua kali lipat. Kali ini sebesar Rp50 ribu per kilogram. Sebelumnya hanya berkisar Rp20 ribu per kilo.
Harga kentang per kantongnya juga mengalami kenaikan. Diman sebelumnya hanya Rp180 kini menjadi Rp220 ribu per kantong.
“Bawang merah meloncat, lombok kecil, lombok besar, semuanya naik kecuali bawang putih harga menurun. Tapi yang sejenisnya itu naik semua,” kata salah satu pedagang bernama Sangging kepada wartawan, Selasa, (5/7/2022).
Sangging menjelaskan bahwa kenaikan harga ini sudah terjadi seminggu terakhir. Apalagi stok bahan pokok dari pengecer kurang.
Belum lagi kata dia, kenaikan harga ini juga diperkirakan akan berlangsung hingga usai perayaan Hari Raya Idul Adha 2022.
Sudah seminggu lebih naiknya. Sampai lebaran tiba tidak akan turun. Ini saja mau beli barang tapi kurang baru mahal,” terangnya.
Sementara itu, Bupati Jeneponto Iksan Iskandar sebelumnya telah menjamin harga bahan pokok stabil menjelang lebaran Idul Adha.
Menurut dia, bahan sembako saat ini di pasar di klaim sudah tersedia termasuk dengan harganya stabil.
“Oh kalau stok pangan tersedia dan stabil,” kata Iksan Iskandar kepada wartawan.
Politisi dari Partai Golkar ini menyebut bahwa pemerintah daerah sudah melakukan langkah antisipasi dalam menekan laju harga sembako. Insya Allah menjelang hari raya idul adha ini kita semua sudah melakukan langkah-langkah,” tutupnya