JAKARTA – Pengamat politik dari Universitas Andalas (Unand), Asrinaldi menyatakan wajar jika masyarakat menilai rencana deklarasi Jokowi 3 periode dari Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) terkesan diarahkan.
Pasalnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan merupakan Ketua Dewan Pembina APDESI pimpinan Surtawijaya itu.
Dan kita semua tahu relasi Luhut dengan Pak Jokowi seperti apa,” kata Asrinaldi yang dihubungi JPNN.com, Jumat (1/4).
Dia menyebutkan meski Presiden Jokowi sendiri sudah menyatakan akan taat pada konstitusi, tetapi ada beberapa pihak yang terkesan menggiring opini hanya mantan Gubernur DKI Jakarta itu yang berhasil memimpin Indonesia. Asrinaldi menilai hal itu pasti hanya untuk kepentingan jangka pendek kelompok yang menikmati rezim Jokowi.
Banyak keuntungan yang didapatkan. Mereka membangun kerajaan bisnis dan kerajaan politik sampai nanti mereka bisa mandiri,” lanjut dia.
Dia menilai hal itu tak ubahnya seperti zaman orde baru yang mendalihkan rakyat masih menginginkan Soeharto memimpin Indonesia.
“Kita sama saja kembali ke orde baru. Nah, ini yang dikhawatirkan mengancam demokrasi. Saya yakin mahasiswa akan turun ke jalan lagi, ini akan berbahaya dan bisa terjadi konflik,” ujar dia. Asrinaldi juga menyebutkan jika mahasiswa turun ke jalan, pemerintah pasti akan menggunakan kekuatan untuk menyuruh mereka kembali ke kampus.
Penguasa akan jadi otoriter dan diktator untuk menyuruh mahasiswa kembali ke kampus dan itu sangat berbahaya,” pungkas Asrinaldi. Sekretaris Jenderal APDESI, Asep Anwar Sadat mengungkapkan Luhut Binsar Pandjaitan telah menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina APDESI selama enam bulan. Bapak Luhut Binsar Panjaitan adalah Dewan Pembina APDESI. Baru enam bulan, setelah dilantik,” kata Asep Anwar Sadat kepada wartawan di Jakarta Selatan, Kamis (31/3).