JAKARTA – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Perhimpunan Jurnalis Siber (PJS) Indonesia telah selesai melaksanakan Konsolidasi 30 DPD PJS Indonesia Gelombang I yang berlangsung pada 10 daerah di Indonesia.
Rencananya konsolidasi ini akan berlangsung dalam tiga gelombang, sehingga nantinya Dewan Pengurus Daerah (DPD) seluruh Indonesia akan terkunjungi sampai akhir bulan September.
Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PJS Mahmud Marhaba, mengaku sangat puas dengan berlangsung konsolidasi gelombang pertama ini.
Sambutan yang antusias dari pengurus daerah yang mendapat dukung Pemda setempat memberikan harapan baru untuk bersama-sama meningkatkan kompetensi para anggota, menjadi pelecut semangat untuk terus membesarkan PJS.
“Kita sangat bergembira dengan sambutan teman-teman daerah. Semua menggantungkan harapan dengan PJS sebagai wadah untuk sama-sama meningkatkan kompetensi dan kemampuan jurnalistiknya,” ujar Mahmud ketika berbincang-bincang dengan wartawan di Rasuna Garden, Kuningan, Jakarta (9/8/2022).
Mahmud juga menjelaskan, kehadiran PJS sendiri sebagai organisasi pers yang baru lebih menitikberatkan kepada pendidikan dan pelatihan untuk peningkatkan kemampuan para wartawan atau jurnalis.
“Kita berharap nantinya semua teman-teman bisa menjadi wartawan yang kompeten, berintegritas dan profesional. Guna mencapai itu, PJS telah membuat program-program pelatihan yang terstruktur, sampai nanti pada tahap Uji Kompetensi Wartawan (UKW). PJS akan memberikan pendampingan kepada teman-teman, terutama yang di daerah-daerah,” papar salah seorang pendiri dan deklarator Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) tersebut.
Mengenai hubungan degan organisasi pers yang lain, Mahmud juga menegaskan tidak ada persaingan atau saling berebut anggota.
Semua akan berjalan seiring dan bekerjasama dengan baik, karena memiliki tujuan yang sama untuk menjadi wadah bagi para wartawan.
“Tentunya dengan PWI, AJI, IJTI ataupun organisasi lain, kita akan bekerjasama dengan baik. Kita akan jadi mitra yang saling mendukung dan saling melengkapi. Tidak ada masalah, karena PJS terbentuk bukan karena adanya faktor persaingan atau sakit hati, tidak ada itu, apalagi anggotanya bukan merupakan anggota atau pengurus dari ketiga organisasi diatas,” tegasnya.
*PJS Sudah Terbentuk 23 Propinsi*
Pada kesempatan yang sama, Plt. Wakil Ketua Umum (Waketum) Mhd Perismon, mengatakan sejauh ini PJS sudah terbentuk 23 DPD setingkat propinsi dan sejumlah DPC setingkat kabupaten dan kota.
Dalam proses pembentukan ini, PJS memakai metode ‘bottom up’ atau dari bawah ke atas.
“Jadi semua berawal dari teman-teman di daerah, mereka berkumpul dan kemudian memberi tahu kepada pengurus DPP. Jadi DPP itu hanya mengukuhkan saja. Semua itu benar-benar bottom up, tidak ada pemaksaan dari DPP,” ujarnya.
Kata Perismon lagi, setelah pengurus tingkat DPD dikukuhkan, pengurus tingkat DPC juga akan membentuk di masing-masing daerah dan melaporkan ke DPD untuk mendapatkan pengukuhan.
“Sengaja kita buat seperti itu, supaya semua pengurus ataupun anggota merasa sama-sama memiliki organisasi ini. Kita di DPP juga memberikan keleluasaan berinovasi bagi teman-teman di daerah untuk bergerak, namun tetap dalam
koridor dan aturan yang telah ditetapkan bersama. Terutama soal peningkatan kompetensi itu, karena itulah tujuan utama PJS,” sambung jurnalis yang sudah malang melintang di dunia pertelevisian, koran dan terakhir menjadi CEO RuangPolitik.com ini.
Guna melengkapi legitimasi sebagai organisasi pers, PJS juga akan melaksanakan Musyawarah Nasional (Munas) ke-1 PJS yang akan dilaksanakan di Jakarta, pada awal Oktober mendatang.
Dalam Munas yang rencananya akan dihadiri oleh sekitar 1500 orang wartawan, perwakilan DPD dan DPC se Indonesia.
“Saat ini semua sedang kami matangkan. Kami mohon doa, semoga semua bisa berjalan dengan lancar dan kehadiran PJS bisa bermanfaat bagi bangsa, masyarakat dan tentunya bagi para teman-teman wartawan,” pungkas Perismon. **