BUKITTINGGI I SUMBAR-Pertemuan ini dilaksanakan adalah untuk membentuk rasa persamaan, rasa kekeluargaan dan rasa persatuan baik dilingkup daerah masing-masing maupun silahturahmi antar para pensiun khususnya di Kabupaten dan Kota se Luhak Nan Tigo seperti apa yang pernah diharapkan oleh mantan walikota Payakumbuh Yoserizal Zein bahwa walaupun sebagai ASN kita telah berakhir namun ide dan buah fikiran kita masih sangat dibutuhkan untuk pembangunan kedepan,” sebutnya.
Ketua ASPENDA Bukittinggi Yollis Andri dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi atas kehadiran dari para pejabat dan mantan pejabat dari Kabupaten dan Kota se Luak Nan Tigo selaku pembina pensiunan didaerah masing-masing. Yollis juga menyampaikan sejarah berdirinya ASPENDA Bukittinggi dengan segala kegiatannya yang lebih banyak kepada kegiatan sosial dan silahturahim.
“Atas nama ASPENDA Bukittinggi kami mengucapkan selamat datang kepada Palanta dari Kab.50 kota dan Payakumbuh, PPKTD dari Tanah Datar, ASPENDA dari Bukittinggi, Palito Tuo dari Padang Panjang dan dari Agam dan merupakan suatu kebanggaan dengan kehadiran para pembina Purna Bhakti. Saat ini ASPENDA Bukittinggi sedang mengurus untuk bisa berbadan hukum melalui Kemenkumham dan semoga dalam waktu dekat bisa terealisasi,”ungkap Yollis.
Wakil Waliko Bukittinggi Marfendi yang turut hadir pada kesempatan tersebut juga memberikan apresiasi dengan adanya pertemuan silahturahmi antar Purna Tugas se Luhak Nan Tigo.
“Alhamdulillah hari ini kita masih dipertemukan, semoga nanti kita juga akan dipertemukan di Syorga Nya Allah. Bertemunya kita disini karena cinta, karena kita saling mencintai. Sudah bertahun-tahun menjadi ASN di Pemerintahan dan semoga Allah juga pertemukan kita nanti diakhirat disamping kanan Allah ditempat yang paling indah ketimbang syurga firdaus,” ungkapnya.
Sementara itu pembina Purna Bhakti ASN Kab.50 kota dan Payakumbuh Fahmi Rasyad mengapresiasi dan menyampaikan bahwa pertemuan Tigo Luak ini merupakan permulaan bagaimana mewujudkan Sumbar yang bersandikan Adaik Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah.
“DPR baru saja mengeluarkan Undang-undang pembentukan provinsi Sumbar yang bercirikan khusus yaitu Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah. Jadi saya pikir pertemuan ini merupakan permulaan bagaimana mewujudkan hal tersebut, karena itu saya harapkan hal ini dapat kita lanjutkan dimasa yang akan datang,” ungkapnya.
Acara silahturahmi ini juga diisi dengan tausiah yang menghadirkan penceramah ustad M.Taufik, M.Ag Dt.Indo Marajo ketua MUI Agam yang membahas tentang manusia terbaik dalam konteks orang yang sudah memasuki pensiun. Dikatakan bahwa ada 3 hal yang harus dimiliki dimasa tua yakni Pandai- pandai bersyukur kepada Allah SWT, Sabar dalam menjalani hidup serta Selalu tawakal kepada Allah SWT.
Kemudian juga disampaikan bahwa agar hidup lebih berarti dan bermakna disebut oleh nabi dalam hadist yang berbeda-beda 3 macam saja manusia terbaik itu.
“Kata nabi manusia terbaik itu adalah, pertama orang yang panjang umurnya, kedua adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain dan ketiga adalah orang yang mau belajar dan mengajarkan Al-Qur’an,” sebutnya.
Acara yang juga dilakukan penyerahan cendramata dari ketua pensiunan Tanah Datar ini diakhiri dengan makan siang dan foto bersama.(KN)